Sabtu, 03 Agustus 2019

Keajaiban Cinta (Prolog)





Februari 2010


“Hai,namamu siapa? Bunga mawar? Bunga matahari? Atau siapa? Aku ingin mengenalmu. Andai aku tahu namamu, kau cantik sekali” ucap seorang gadis yang tengah bertinggung pada pesona bunga beragam warna di taman sore ini. Meraba-raba semua yang ada dihadapannya. 


Ia terkejut, seketika tanganya terasa hangat. Terdengar suara pemuda di sebelah kanan, membuat sang gadis menarik tangannya cepat dan ekspresinya berubah menjadi waspada siap siaga.

“Siapa kamu, mau apa kamu? jangan macam-macam ya?” “Saya akan teriak nih. Toloo.. mpph” belum selesai gadis itu berdengking, pemuda itu mengatupkan mulut sang gadis dengan tangannya, lalu berkata 

“Hei tunggu dulu, aku bukanlah orang jahat. Maaf tadi tangannya tak sengaja tersentuh karena aku ingin memetik bunga yang kau pegang tadi” ujar pemuda buru-buru meyakinkan gadis itu. 

Dilihat sang gadis, nampak cantik dengan dress merah dan tongkat tengah digenggamnya.

“siapa namamu?” ujar pemuda penuh senyum.

“Adiba Khanza” jawab sang gadis, gesture nya berubah jadi was-was

“Aku Arjuna, senang bertemu denganmu. Kau nampak cantik sekali dengan pakaianmu. Sedang apa kau disini? Tanya Arjuna sambil memuji sang gadis.

“bukan urusanmu, cepat pergi menjauh dariku” tegas sang gadis menodongkan tongkatnya dengan gemetar. Ia takut, jikalau tongkatnya patah,dengan apa ia pakai tuk membantunya berjalan. Sedang kakinya lumpuh sebab kecelakaan yang ia alami beberapa bulan yang lalu.

“okeyy.. aku pergi sekarang.” Arjuna memetik bunga, mematahkan tangkainya, menyisipkannya pada celah telinga kanan Adiba lalu pergi menjauh  

“Aku berharap kita akan bertemu lagi. See you” teriak Arjuna dari kejauhan.

Bersambung.......

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon